5 Tips Mengajarkan Anak Menyimpan Mainan ala Montessori

·

·

Di sekolah Montessori, orang tua secara berkala diundang untuk mengamati anak-anak mereka saat di dalam kelas. Banyak orang tua yang terkejut melihat anak usia 3 atau 4 tahun menyimpan mainan mereka sendiri setelah selesai—tanpa diminta!

Ada beberapa hal yang dilakukan di kelas Montessori untuk mendorong anak-anak untuk menyimpan barang-barang mereka setelah selesai digunakan. Berikut adalah cara-caranya.

1. Dedikasikan Tempat Untuk Mainan Mereka

Anak-anak kecil memiliki rasa dimana mereka suka segalanya tertata dengan baik dan sesuai pada tempatnya. Mereka akan lebih suka untuk mencari barang dimana biasanya barang tersebut ditempatkan. Maka dari itu, mereka lebih cenderung membersihkan mainan mereka jika setiap mainan memiliki tempat yang ditetapkan tempatnya.

Untuk mencoba ini, coba pilihlah beberapa mainan yang sering dimainkan oleh anak Kamu. Lalu, coba aturlah mainan yang ada di rak sehingga setiap mainan memiliki tempat yang jelas. Berilah pengertian ke anak Kamu kalau mainan tersebut sekarang ditempatkan di tempat yang sudah disediakan. Untuk mainan yang jarang atau tidak pernah dimainkan, coba simpanlah di gudang.

Kamu mungkin akan terkejut sendiri perilaku anak Kamu yang sudah mulai dapat menyimpan mainannya sendiri karena sekarang mereka tahu persis dimana mereka harus menyimpan mainannya.

2. Berikan Contoh Dari Kecil

Dengan bayi dan balita yang masih kecil, cara terbaik untuk mendorong mereka membersihkan mainan mereka adalah dengan memberi contoh. Jangan hanya membersihkan saat waktu mereka tidur siang. Jadikanlah proses bersih-bersih yang menyimpan mainan menjadi bagian dari proses yang dilakukan bersama-sama.

Anak kamu pasti akan memperhatikan, dan untuk anak yang sudah bisa ikut membantu kemungkinan besar akan ikut membantu. Mereka jauh lebih mungkin ikut membantu jika terlihat seperti tugas alami yang dilakukan bersama-sama setelah bermain, daripada jika kita menuntut agar mereka melakukannya.

3. Buatlah Seperti Sebuah Permainan

Kita juga dapat mencoba untuk menyimpan mainan seperti sebuah game. Contohnya bisa saja kita bilang “Yuk kita lomba, Aku masukin balok merah ke tempat ini, dan Kamu coba masukin balok hijau yah” atau “Kira2 kita bisa gak ya beres2 ini semua dalam 5 menit? Yuk coba, waktu dimulai sekarang”

Memang terkadang sulit untuk membuat anak merbersihkan mainan, tapi kalau kita bisa buat ini seperti sebuah permainan juga, mungkin ini dapat membuat si kecil lebih bersemangat. Ini juga dapat membiasakan si kecil lebih sering berberes dan implementasi bahwa membereskan mainan setelah bermain merupakan hal yang memang harus dilakukan.

4. Bungkus Dengan Nada Positif

Daripada kita mengatakan, “Kita tidak makan snack yah sebelum mainanmu dibersihkan” kita bisa coba katakan, “Setelah kamu menyimpan mainanmu, baru kita makan snack bareng yah.”

Seringkali, memberitahukan apa yang akan terjadi selanjutnya merupakan insentif yang bagus bagi anak-anak untuk menyimpan barang-barang mereka. Ini membantu mereka bertransisi secara mental ke kegiatan berikutnya dan juga memberi mereka sesuatu yang bisa dinantikan.

5. Tunggu Waktu Yang Pas

Kita harus bisa juga melihat situasi, mungkin si kecil sedang fokus untuk bikin sebuah bangunan keren. Kita tidak suka diinterupsi ketika sedang melakukan sesuatu dengan fokus, dan anak-anak juga sama. Meskipun tidak selalu mungkin, cobalah untuk menunggu sampai anak Kamu ada jeda yang pas dalam aktivitas mereka sebelum meminta mereka untuk membersihkan. Biarkan mereka menyelesaikan gambar atau bermain dan menyelesaikan bangunannya. Biarkan mereka menempatkan beberapa blok terakhir di menara mereka.

Mungkin kita terbiasa untuk meminta anak-anak membersihkan saat makan siang siap atau saat waktunya tidur siang, tetapi cobalah bertanya pada diri sendiri terlebih dahulu, apakah ini bisa menunggu lima menit?

Memang ini tidak bisa dilakukan di setiap waktu, karena kadang kita terburu-buru. Jika memang kita di situasi ini, kita bisa bilang ke anak kita “Kita sudah harus berangkat nih, 5 menit lagi yah” atau “Yuk, makan sudah siap, kamu gambar terakhir yah, habis itu kita makan bareng.”

Dengan cara ini, anak juga akan disiapkan secara mental untuk segera menyudahi permainan mereka dan bersiap untuk beres-beres.

Semoga artikel ini bisa membantu yah! Yuk, bisa kita biasakan anak kita untuk membersihkan dan menyimpan mainan mereka setelah bermain 😊