Berbohong kepada anak adalah bagian tak terhindarkan dari menjadi orangtua. Saat anak mencapai usia di mana mereka mulai bertanya dan mencari informasi semua hal di dunia ini, kadang cara termudah adalah dengan berbohong kepada mereka. Namun apakah berbohong kepada anak itu boleh dan seperti apakah efek kedepannya?
Bohong kepada anak hampir selalu untuk kebaikan mereka sendiri. Misalnya ketika hewan peliharaan mati, kami kadang memberitahukan kepada anak bahwa sekarang hewan peliharaan mereka sudah pergi ke tempat yang mereka suka dan bahagia disana. Atau mungkin ketika anak Anda bertanya, darimana bayi berasal. Setiap orangtua akan dihadapkan pada dilema etis: apakah boleh untuk berbohong kepada anak-anak?
Semakin lama Anda berbohong, semakin tidak baik efeknya ketika anak Anda tahu. Efek ketika anak Anda tahu bahwa Anda telah berbohong (yang walaupun untuk kebaikan mereka sendiri) dapat berbeda-beda tergantung kepada Anak. Ada yang mengerti bahwa kebohongan ini untuk kebaikan mereka, namun banyak juga yang berpendapat bahwa berbohong itu tidak apa-apa, dan ada juga yang menjadi bertanya mengapa Anda berbohong padahal Anda selalu bilang kepada anak untuk menjadi jujur.
Lalu Bagaimana Yang Sebaiknya Saya Lakukan
Ada beberapa tipe kebohongan yang biasa dilakukan oleh seorang ayah atau ibu. Untuk membuat anak bahagia, misalnya ketika anak bertanya “Apakah gambar aku bagus?” atau untuk mempermudah pertanyaan kompleks misalnya ketika ditanya seperti “Darimana bayi berasal?”. Meskipun penting untuk anak dapat selalu merasa bahagia, namun tugas orangtua lebih dari hanya sekedar membahagiakan anak.
Ketika seorang anak dari mana bayi berasal, sebenarnya tidak apa-apa untuk mereka mengetahui kebenarannya. Anda dapat memberitahukannya secara proses ilmiah, misalnya Anda bisa memberitahukan bahwa laki-laki dapat membuahi wanita, dan setelah dibuahi maka akan terjadi proses terciptanya bayi, yang dimana janin akan terbentuk. Tidak perlu menambahkan apapun lagi lebih lanjut seperti bayi adalah hasil dari dua orang yang saling mencintai atau apapun itu. Jawab secukupnya apa yang mereka tanya dan selesai.
Percayalah, anak pasti cepat atau lambat akan tahu bahwa Anda telah berbohong kepada mereka. Berbohong tentang bagusnya gambar anak Anda mungkin masih dapat dimengerti karena Anda ingin mereka bahagia dan percaya diri. Namun berbohong akan sebuah proses atau kebenaran yang sudah baku dapat membuat anak bertanya-tanya akan tindakan Anda.
Pada akhirnya, jawaban untuk pertanyaan, “apakah berbohong kepada anak Anda benar?” bukanlah jawaban yang baku benar atau tidak. Anda dapat menanyakan kepada diri sendiri, “Jika saya akan berbohong, untuk apa saya berbohong?”. Jika Anda berbohong untuk kebaikan anak Anda seperti memberikan mereka dorongan untuk lebih percaya diri, Anda mungkin dapat mempertimbangkannya. Tetapi jika Anda akan berbohong untuk Anda sendiri dapat keluar dari jawaban yang sulit, mungkin Anda dapat memikirkan kembali.